Rabu, 04 Juli 2012

bagi-bagi materi kuliah : IMUNOPROFILAKTIK


IMUNOPROFILAKTIK


v  PENGERTIAN IMUNOPROFILAKTIK

Imunoprofilaktik merupakan suatu bentuk pencegahan penyakit melalui mekanisme peningkatan derajat imunitas melalui suatu proses imunisasi atau vaksinasi. Imunitas sendiri dapat diperoleh secara alami maupun buatan, dalam kondisi pasif, maupun aktif. Kedua macam imunisasi tersebut berbeda dalam beberapa aspek berdasarkan  cara memperolehnya, sifat resistensi yang dihasilkan, cepat – lambatnya kemunculan antibodi maupun katabolismenya.


v  TUJUAN IMUNISASI

Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang, dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu di dunia seperti pada imunisasi cacar. Sedangkan Tujuan dilakukannya imunisasi adalah untuk mencegah timbulnya gejala penyakit pada seseorang atau kelompok apabila terpapar suatu agen penyakit atau bila terjadi penyakit tidak akan terlalu parah dan dapat mencegah gejala yang dapat menimbulkan cacat atau kematian.
Adapaun tujuan imunisasi tersebut dapat dibedakan menjadi tujuan dekat dan tujuan akhir. Tujuan dekat imunisasi adalah untuk mencegah penyakit pada individu dan reduksi kasus dan kejadian luar biasa. Sedangkan tujuan akhir imunisasi adalah melindungi populasi, mereduksi dan mengeliminasi penyakit, bahkan jikamungkin ditujukan untuk mengeradikasi penyakit.
Selain itu, tujuan dari imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderitaan suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya.


v  IMUNISASI AKTIF

Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seorang karena tubuh yang secara aktif membentuk zat antibodi, contohnya: imunisasi polio atau campak .
Imunisasi aktif merupakan pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi suatu proses infeksi buatan sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi spesifik yang akan menghasilkan respons seluler dan humoral serta dihasilkannya sel memori, sehingga apabila benar-benar terjadi infeksi maka tubuh secara cepat dapat merespons.

Imunisasi aktif juga dapat di bagi 2 macam:
1.      Imunisasi aktif alamiah
Adalah kekebalan tubuh yang secara ototmatis di peroleh sembuh dari suatu penyakit.
2.      Imunisasi aktif buatan
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat darivaksinasi yang di berikan untuk mendapatkan perlindungan dari suatu penyakit.


Dalam imunisasi aktif terdapat empat macam kandungan dalam setiap vaksinnya antara lain :
1)      Antigen merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat atau mikroba guna terjadinya semacam infeksi buatan dapat berupa polisakarida, toksoid atau virus dilemahkan atau dimatikan.
2)   Pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan
3)      Preservatif, stabilizer, dan antibiotika yang berguna untuk menghindaritumbuhnya mikroba dan sekaligus untuk stabilisasi antigen.
4)      Adjuvan yang terdiri dari garam aluminium yang berfungsi untuk meningkatkan imunogenitas antigen.


v  IMUNISASI PASIF

Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seseorang yang zat kekebalan tubuhnya di dapat dari luar. Contohnya:penyuntikan ATC (Anti tetanus Serum) pada orang yang mengalami luka kecelakaan. Contah lain adalah: terdapat pada bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagi jenis antibodi dari ibunya melalui darah placenta selama masa kandunga,misalnya antibodi terhadap campak.
Imunisasi pasif merupakan pemberian zat (immunoglobulin) yaitu suatu zat yang dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia atau binatang yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi.

Imunisasi pasif ini di bagi menjadi 2 macam, yaitu:
ü  Imunisai pasif alamiah
Adalah antibodi yang di dapat seorang karena diturunkan oleh ibu yang merupakan orang tua kandunglangsung ketika berada dalam kandungan.
ü  Imunisasi pasif buatan
Adalah kekebalan tubuh yang di peroleh karenasuntikan serum untuk mencegah penyakit tertentu.

Dalam pemberian imunisasi pada anak dapat dilakukan dengan beberapa imunisasi yang dianjurkan antara lain :
1)   BCG (Bacillus Calmette-Guerin)
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah penyakit TBC yang berat sebab terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang ringan dapat terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi BCG, pencegahan imunisasi BCG untuk TBC yang berat seperti TBC pada selaput otak, TBC Milier (pada seluruh lapangan paru) atau TBC tulang. Imunisasi BCG ini merupakan vaksin yang mengandung kuman TBC yang telah dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi BCG adalah satu kali dan waktu pemberian imunisasi BCG pada umur 0-11 bulan (umumnya 2 bulan), akan tetapi pada umumnya diberikan pada bayi umur 2 atau 3 bulan,kemudian cara pemberian imuniasi BCG melalui intradermal. Efek samping padaBCG dapat terjadi ulkus pada daerah suntikan dan dapat terjadi limfadenitisregional dan reaksi panas. BCG tidak diberikan pada anak-anak yang menderita gangguan sistem kekebalan tubuh misalnya penyakit leukemia, sedang menjalani pengobatan steroid jangka panjang dan penderita HIV. Dan tidak ada pemerikasaan laboratorium yang bisa menilai kekebalan seseorang pada penyakit TBC setelah diimunisasi. Berbeda dengan imunisasi hepatitis B, kita bisa memeriksa titer anti-HBsAg pada laboratotrium, bila hasilnya > 10 μg dianggap memiliki kekebalanyang cukup terhadap hepatitis B. Beberapa penelitian menunjukkan bahwakemampuan proteksi BCG berkurang jika telah ada sensitisasi dengan mikobakteria lingkungan sebelumnya. Maksudnya, jika anak sudah kemasukkan kuman TBC sebelum diimunisasi, proses pembentukan antibbodi setelah diimunisasi kurang memuaskan. Karena itu, BCG dianjurkan diberikan umur 2-3 bulan atau dilakukan uji tuberkulin dulu (bila usia anak lebih dari 3 bulan) untuk mengetahui apakah anak telah terinfeksi TBC atau belum (lihat jadwal imunisasi). Kekebalan untuk  penyakit TBC tidak diturunkan dari ibu ke anak (imunitas seluler), karena itu anak  baru lahir tidak punya kekebalan terhadap TBC. Untuk itu ibu-ibu harus segera memberikan imunisasi BCG buat anaknya. Imunsasi BCG diberikan dengan dosis 0,05 ml pada bayi kurang dari 1 tahun, dan 0,1 ml pada anak.

2)   Imunisasi DPT ( Diphteri, Pertusis, dan Tetanus )
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit difteri.Imunisasi DPT ini merupakan vaksin yang mengandung racun kuman difteri yang telah dihilangkan sifat racunnya akan tetapi masih dapat merangsang pembentukan zat antibody (toksoid). Frekwensi pemberian imunisasi DPT adalah3 kali,dengan maksud pemberian pertama zat anti terbentuk masih sangat sedikit(tahap pengenalan) terhadap vaksin dan mengaktifkan organ-organ tubuh membuat zat anti,kedua dan ketiga terbentuk zat anti yang cukup. Waktu pemberianimunisasi DPT antara umur 2 – 11 bulan dengan interval 4 minggu.
Cara pemberian imunisasi DPT melalui intramuskuler. Efek samping pada DPT mempunyai efek ringan dan efek berat,efek ringan seperti pembengkakan dan nyeri pada tempat penyuntikan,demam sedangkan efek berat dapat menangis hebat kesakitan kurang lebih empat jam,kesadaran menurun,terjadi kejang, enselopati,dan shock. Vaksin kombinasi DPaT/Hib memberikan proteksi optimal terhadap empat jenis penyakit berbahaya sekaligus, yaitu difteri, pertusis, tetanus, dan miningitis . Kandungan vaksin adalah virus yang dilemahkan. Waktu pemberian 0-11 bulan dengan interval pemberian 4 minggu Cara pemberian melalui oral.
3)   Imunisai Polio
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak.Kandungan vaksinini adalah virus yang dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi polio adalah empat kali.Waktu pemberian imunisasi polio pada umur 0-11 bulan dengan interval pemberian 4 minggu. Cara pemberian imunisasi polio melalui oral.
4)   Imunisasi Campak 
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit campak pada anak karena penyakit ini sangat menular.Kandungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan.Frekuensi pemberian imunisasi campak adalah satukali.Waktu pemberian imunisasi campak melalui subkutan kemudian efek sampingnya adalah dapat terjadi ruam pada tempa suntikan dan panas.

5)   Imunisasi Hepatitis B
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis yang kandungannya adalah HbsAg dalam bentuk cair. Frekuensi pemberian imunisasi hepatitis tiga kali. Waktu pemberian imunisasi hepatitis B pada umur 0-11 bulan. Cara pemberian imunisasi ini adalah intramukular.


v  VAKSINASI

Vaksinasi adalah tindakan sengaja memasukkan agen penyakit (antigen) yang telah dilemahkan dengan tujuan untuk merangsang pembentukan daya tahan tubuh (antibodi) terhadap suatu penyakit tertentu, dan aman untuk tidak menimbulkan penyakit.
Jenis-jenis Vaksin :
·         Vaksin hidup
Vaksin terdiri dari kuman atau virus yang dilemahkan, masih antigenik namun tidak patogenik. Contonya adalah virus polio oral. Oleh karena vaksin diberikan sesuai infeksi alamiah, virus dalam vaksin akan hidup dan berkembang biak dalam tubuh resipien, sehingga akan memberikan kekebalan seperti pada infeksi alam. Vaksin jenis ini lebih efektif dalam menimbulkan respon imun dan respon imunnya dapat bertahan lebih lama, sehingga pemberiannya tidak perlu diulang dalam waktu yang cepat.
Keuntungan:
ü  Respon imun yang ditimbulkan lebih cepat
ü  Respon imun yamg dihasilkan dapat bertahan lama
ü  Tidak memerlukan pengulangan dalam waktu yang cepat
Kerugian:
ü  Proses untuk melemahkan bakteri/virus kurang mencukupi
ü  Mutasi ke bentuk wild type
ü  Kontaminasi
ü  Penerima vaksin imunokompromais
ü  Berbahaya bagi vaksinator
·         Vaksin mati
Vaksin mati biasanya dibuat dari mikroorganisme virulen dengan agen kimia atau fisik yang digunakan untuk menghancurkan infektivitas dari mikroorganisme tersebut dengan tetap mempertahankan imunogenesitasnya. Vaksin jenis ini memerlukan injeksi dalam jumlah yang banyak. Vaksin mati jelas tidak patogenik dan tidak berkembang biak dalam tubuh. Oleh karena iu diperlukan pemberian beberapa kali.
Keuntungan:
ü  Tidak dapat mutasi ke bentuk wild type
ü  Lebih lama bagi vaksinator
Kerugian:
ü  Respon imun lambat
ü  Memerlukan pengulangan
ü  Kontaminasi
ü  Reaksi alergi atau autoimun
ü  Proses mematikan bakteri/virus kurang memadai

·         Rekombinan
Susunan vaksin ini (misal hepatitis B) memerlukan epitop organisme yang patogen. Sintesis dari antigen vaksin tersebut melalui isolasi dan penentuan kode gen epitop bagi sel penerima vaksin.


v  MEKANISME IMUNISASI DALAM PROSES PENCEGAHAN PENYAKIT

Imunisasi bekerja dengan cara merangsang pembentukan antibodi terhadap organisme tertentu, tanpa menyebabkan seorang sakit terlebih dahulu. Vaksin zat yang digunakan untuk membentuk imunitas tubuh. Terbuat dari mikroorganisme ataupun bagian dari mikroorganisme penyebab infeksi yang telah dimatikan atau dilemahkan tidak akan membuat penderita jatuh sakit vaksin dimasukan ke dalam tubuh yang biasanya melalui suntikan. Sistem pertahanan tubuh kemudian akan bereaksi ke dalam vaksin yang dimasukan ke dalam tubuh tersebut sama seperti apabila mikroorganisme menyerang tubuh dengan cara membentuk antibodi kemudian akan membunuh vaksin tersebut layaknya membunuh mikroorganisme yang menyerang. Kemudian antibodi akan terus berada di peredaran darah membentuk imunisasi ketika suatu saat tubuh di serang oleh mikroorganisme yang sama dengan yang terdapat di dalam vaksin, maka antibodi akan melindungi tubuh dan mencegah terjadinya infeksi. Pada anak yaitu: Polio, campak, rubella, difteria, batuk rejan, meningitis, cacar air, gondongan,dan hepatitis B. Sedangkan terdapat 3 jenis vaksinasi yang diberikan pada kelompok anak-anak ataupun dewasa dengan resiko tinggi menderita infeksi yaitu: Hepatitis A, Influenza, Pneumonia.



v  DAFTAR PUSTAKA

A.Aziz Alimul H.2005.Buku Pengantar IlmuKeperawatan Anak 1 Edisi Pertama
www.google.com

Motivasi Hati

Hatiku tak lagi peka merasakan
Hatiku kini sulit untuk peduli
Tak mudah merasa simpati
Sulit untuk memberi empati

Hati ini mengeras bagaikan batu
Mungkinkah hati ini telah mati?
Atau hanya kehilangan motivasi?
Aku butuhkan motivator
Yang dapat memberi semangat dalam diri
Semangat untuk berbagi
Semangat untuk peduli

Motivator yang tak hanya basa-basi lalu pergi

Tapi motivator yang benar-benar memotivasi


Adakah yang dapat memberi solusi?
Tidak.. terlalu lama bila harus menanti
Terlalu sulit bila harus mencari
Siapa lagi yang  dinanti?
Siapa lagi kalau bukan diri sendiri

Kembangkan sayap dan terbang yang tinggi
Lihat duniamu dari segala sisi
Kita tak hanya hidup sendiri
Mestinya kita saling memberi dan berbagi,
Saling merasa memiliki, agar hati tak terasa mati
Agar hidup tak tak hanya berhenti disini